Rabu, 23 Juli 2014

Masa Kecil Dulu dan Kini


Allohaaa!!! Aku mau berbagi tentang masa kecil. Yup berhubung hari ini adalah hari anak nasional, aku mau sedikit membandingkan tentang masa kecil anak jaman sekarang dengan masa kecil anak 10 tahun yang lalu.

Pada sadar gak sih, kalau anak jaman sekarang jarang banget ditemuin di halaman kompleks perumahan? Jarang banget liat anak-anak ngumpul rame-rame, terus bawa satu plastik penuh kartu bergambar atau kelereng? Apalagi kalau bulan puasa gini, rasanya makin jarang liat anak-anak yang rame-rame bareng temannya buat ngumpul di mesjid untuk tarawehan bareng atau untuk sekedar main petasan? Atau sekarang jarang banget gitu dengar suara anak-anak yang lari-larian subuh-subuh sehabis solat subuh berjamaah di mesjid.

Rasanya 10 tahun yang lalu, adalah tahun-tahun paling menyenangkan bagi anak-anak angkatan ku. Yap, 10 tahun yang lalu umur ku masih 6 tahun. Tapi rasanya kami tahu betul bagaimana cara menghabiskan waktu yang paling menyenangkan. Kami tau bagaimana rasanya ngabuburit bareng teman-teman, kami ngerasain yang namanya cabut dari mesjid waktu solat taraweh cuma buat main petasan yang bikin telekung untuk lebaran jadi bolong. Kami juga tau rasanya dimarahin ibuk-ibuk yang merasa tidurnya terganggu gara-gara suara kami di pagi buta. Hal-hal seperti itu adalah hal yang paling menyenangkan.

Manjat pohon jambu tetangga. Buat rumah pohon di atas pohon mangga tetangga. Makan siang di atap rumah bareng teman-teman. Nangkap anak kodok di parit. Main lompat karet, main kartu, main kelereng, main monopoli pakai bedak, main istatak, main cakbur, batu tujuh, kasti, congklak. Banyak lagi kegiatan kecil yang menyenangkan juga bermanfaat. Atau minimal menonton serial kartun yang menyenangkan dirumah bersama teman-teman. Kali ini gue mau bahas tentang kegiatan anak-anak yang mulai ditinggalkan.

  •  Lompat karet.
Permainan yang kalau anak-anak sekarang bilang skipping. Lompat karet ini pada dasarnya sama kayak skipping, cuma alatnya aja yang berbeda. Skipping adalah sebuah tali yang di buat oleh pabrik dan memiliki harga yang cukup mahal, yang digunakan sebagai sarana olahraga lompat. Sedagkan lompat karet ini adalah skipping yang dibuat sendiri oleh anak-anak yang cuma membutuhkan uang 2000 untuk membeli karet lalu di jalin menjadi satu dan jadilah skipping yang ekonomis.

  • Main Kartu, Monopoli dan Kelereng
Permainan ini memang bukan permainan yang membutuhkan banyak gerak fisik, tapi permainan ini membutuhkan banyak strategi untuk dapat memenangakannya. Permainn ini membuat kita berfikir secara cepat dan tepat agar bisa menang, walaupun kemenangannya tidak mendapatkan reward apapun, tapi permainan ini cukup efektif membuat anak bisa berfikir cepat.






  • Kasti

Adalah permainan yang diadaptasi seadanya dari permainan baseball yang sering kami lihat dalam salah satu serial kartun. Permainan ini membutuhkan gerak fisik yang cepat dan perkiraan yang tepat. Kalau salah salah memukul bola atau terlalu pelan dalam berlari, kelompok yang kita mainkan bisa kalah, lalu berubah menjadi pengejar.


  •  Congklak
Permainan yang menggunakan sebuah papan berlubang yang dimainkan oleh dua orang yang menggunakan cangkang kerang sebagai batu dan digulir menurut alurnya. Permainan ini menuntut kita untuk berfikir dan berhitung dengan cepat.





Permainan tadi sangat berbanding terbalik dengan permainan anak-anak jaman sekarang. Anak-anak jaman sekarang bisa memainkan semua permainan tadi dengan gadget yang di berikan orangtuanya. Memang gadget dapat mempercepat daya ingat akan suatu hal. Apalagi dalam hal berbahasa inggris, karena rata-rata permainan yang ada di gadget menggunakan bahasa internasional.

Tapi dibalik itu semua tersimpan banyak sekali keburukan. Anak yang bermain dengan gadget nya akan jadi sangat jarang untuk bergerak melakukan sebuah permainan. Permainan yang ada di gadget nya bisa dimainkan oleh 2 jari saja. Jadi anak menjadi malas dan kurang gerak. Akibatnya akan menjadi buruk bagi pertumbuhan. Kemudian ada yang dinamakan radiasi. Radiasi ini juga berdampak buruk.

Jadi apa salahnya untuk mengurangi waktu bermain dengan gadget tapi menambah waktu bermain yang bersifat merangsang tumbuh kembang daya motorik. Jangan menyalah gunakan teknologi yang dibuat manusia untuk menghancurkan manusia itu sendiri. Jadikan teknologi tersebut sebagai pelengkap dari kemajuan ilmu manusia.

Rindu rasanya melakukan hal-hal itu. Tapi setidaknya dengan melihat anak-anak jaman sekarang bisa bermain mainan tersebut rasanya rasa rindu tersebut bisa sedikit berkurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar