Minggu, 06 Juli 2014

Am I a Ghost?



Malam itu aku fikir besok akan menjadi hari yang paling menyenangkan buatku. Kenapa? Hari itu adalah hari dimana rumahku akan terasa ramai. Ada keluarga besarku dan pasangan dari semua kakak-kakakku. Ibuku memang mengadakan acara kecil-kecilan, hanya untuk sekedar bertemu dan makan  bersama. Aku senang ada acara dirumahku, walau sebenarnya aku kurang menyukai keramaian. Dalam benakku aku berfikir “ini akan menjadi hari yang paling menyenangkan bulan ini”. Yess! Oke, sebaiknya aku tidur dulu, biar nanti pagi tubuhku akan terasa segar, dan siap membantu Ibu menyiapkan makan malam.

Paginya, aku sudah mendapati rumahku sepi. Ah! Aku hampir lupa kalau pagi itu ibu harus ke pasar buat berbelanja, sedangkan kedua kakakku pergi ntah kemana. Untung saja, teman-teman disekitar rumahku sudah membuat janji kalau pagi itu kami akan bermain bersama. Tak lama akhirnya mereka tiba dirumahku. Kami pun main bersama sambil bersenda gurau. Tak terasa, hari sudah menjelang sore. Mereka pun pamit pulang. Dan baru kusadari, ibu dan yang lain sudah tiba dirumah sejak tadi. Ahh, mereka memang selalu bisa membuatku bahagia.

Kubantu ibu menyiapkan masakannya. Memotong sayur, mencuci beras dan piring, dan merapikan meja makan. Semua kulakukan dengan ikhlas. Karena yang ada di otakku hanyalah indahnya berkumpul bersama. ‘Hmm, nanti aku akan melakukan apa ya bersama mereka? Bercerita panjang lebar dan tertawa bersama’, fikirku. Semua fikiranku itu membuatku semakin semangat membantu ibu menyiapkan segala keperluan hari itu.

Akhirnya! Semua persiapan telah selesai. Mulai dari meja makan, semua makanan yang lezat, minuman yang segar, serta makanan pencuci mulut, semua sudah tertata rapih di meja makan.  Dan waktu yang tersisa pun masih cukup untuk membersihkan badan. Aku, ibu, bapak, dan kedua kakakku sudah selesai membersihkan diri kami masing-masing.

Waktu yang ku tunggu akhirnya tiba juga. Keluarga besar dan para pasangan dari kakak-kakakku sudah berangsur datang. Tapi... kenapa ini? Kenapa sepertinya yang lain pada asik sendiri dengan aktivitas masing-masing? Kenapa tak ada yang berusaha mengajakku berbicara bersama? Aha, aku tahu. Mereka pasti masih melepas rindu antara satu dengan yang lain. Baiklah akan ku biarkan dulu.
Malam semakin larut, acara utama akan segera dimulai. Tapi kenapa masih saja tidak ada yang mengajakku mengobrol bersama? Ah, mungkin mereka lapar, baiklah, akan ku tunggu sampai waktu makan berakhir. Tapi kenapa semuanya seperti tak melihatku? Mereka hanya menyapaku sesaat, lalu pergi lagi. Seakan-akan aku ini hanya sebuah pajangan yang tak dianggap penting sama sekali. Bahkan mungkin aku hanyalah sebuah barang tua yang tertutup sarang laba-laba.

Tapi kenapa? Kenapa aku selalu terabaikan. Atau memang sengaja diabaikan? Apa aku benar-benar tak terlihat lagi oleh mereka semua? Atau aku hanyalah sebuah hantu, yang tak dapat dilihat, tapi bisa melihat? Kalau aku memang hantu, tapi kenapa mereka masih bisa menyapaku?

Tak ingin terlalu memikirkan hal yang begitu menyakitkan bagiku, aku mulai mengetik sebuah pesan buat sahabat baikku disekolah. Hanya untuk sekedar basa-basi. Aku mulai bertanya dia sedang melakukan apa? Lalu tak lama dia menjawab, “Aku lagi dirumah bella, lagi kumpul dan makan malam dengan teman-teman yang lain”.

Bagaikan ada sebuah halilintar yang menyambarku. Aku terdiam. Ha? Apa maksud dari semua ini? Mereka mengadakan acara tanpa memberi tahuku? Kenapa? Padahal aku yakin kalau aku tidak pernah mengatakan kalau hari itu ibu akan mengadakan acara dirumah. Tapii... tapi kenapa mereka tidak mengundangku?! Apa ada yang salah denganku?

Apa aku hanya bermimpi? Ya, ini pasti hanya mimpi. Tapi, kalau ini memang sebuah mimpi, kenapa semua terasa begitu nyata? Seketika kucoba mencubit diriku sendiri. Aw! Sakit. Gak. Ini bukan mimpi. Ini memang terjadi. Benar-benar terjadi. Aku benar-benar merasa kecewa. Sekarang aku sadar, aku memang gak pernah dianggap ada oleh siapapun! Ya. Mereka memang melihatku. Tapi mereka tak menganggapku sedikitpun. Mereka hanya datang padaku saat mereka butuh. Dan setelah kebutuhan mereka terpenuhi, aku kembali dilupakan. Di tinggalkan. Dan tak pernah dianggap ada.

Sekarang aku menganggap diriku ini benar-benar sebuah hantu. Memang HANTU yang sama sekali tak terlihat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar